DENPASAR - Partai Demokrat melalui organisasi sayap partai (orsap) yang berupaya untuk memberikan edukasi kepada kaum milenial ini, mengadakan seminar melibatkan ratusan anak muda dan mahasiswa di Bali dengan tema “Peran Generasi Milenial Menuju Tahun Politik 2024” di Gedung Tri Sakti Denpasar.
Baca juga:
Tony Rosyid: Partai Umat Bermanuver
|
Komite Nasional Pemuda Demokrat atau KNPD Provinsi Bali, dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022, KNPD Bali ingin menggerakan kaum muda milenial untuk semangat membangun bangsa dan mengawal demokrasi serta berbagai aksi nyata peduli kemanusiaan.
Kegiatan yang dimulai dari aksi tabur bunga di Taman Pujaan Bangsa Puputan Margarana, Tabanan, sampai ditutup dengan aksi sosial kemanusiaan berbagi dengan warga yang membutuhkan serta para petugas kebersihan di sekitar TPA Suwung dan TPA Renon, Denpasar berupa nasi bungkus dan jas hujan.
Acara itu dipimpin langsung oleh Ketua KNPD Bali Made Sadiaronny bersama Sekretaris I Ketut Suartana, Bendahara Gusti Ngurah Catur Darmawan serta sejumlah pengurus. Tampak hadir pula Pembina KNPD Bali Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry Wedasteraputra Mahendradatta Suyasa dan Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta.
Srikandi Laskar Bali Shanti melalui Humasnya Mariza Icha membawakan tema 'Wanita dalam Pusaran Politik', tema ini merupakan bagian dari perjuangan seorang perempuan dalam keluarga.
"Peran wanita yang pada jaman dahulu memang dipandang sebelah mata oleh masyarakat luas, tetapi kini banyak aturan perundangan yang sudah mulai mendekati sempurna untuk memberikan porsi kepada kaum hawa ini, "ucapnya dalam seminar itu, Jumat (28/10/2022).
"Sejak kita memiliki presiden perempuan ibu Megawati soekarnoputri, dan saat ini tokoh perempuan yang lagi naik daun mba Puan maharani, ibu Tri Rismaharini, ibu Khofifah Indar Parawansa, tentu perjuangan sampai saat ini adalah berkat kaum perempuan seperti RA Kartini dan lain sebagainya"
Ia juga mengajak untuk bergabung dalam Srikandi Laskar Bali Shanti untuk sama-sama melanjutkan perjuangan kaum perempuan.
Ia juga menceritakan bahwa geram dan merasa terpukul sebagai ibu yang mendengar anak 6 tahun berteriak minta tolong dan adiknya berusia 3 tahun menangis, karena di rantai. Yang isunya ibu kandung tersebut merantai anaknya lantaran pergi bersama kekasihnya. Konfirmasi dari pemberitaan anak dianggap nakal.
"Nah disinilah kita tidak ingin terulang kembali, kadang nih ya bapak-bapak juga nakal, meninggalkan seorang ibu dengan tanggungan anak, kejam menurut saya. Tetapi disinilah wadah kita dalam membangun bersama dalam Srkandi laskar bali shanti, tempat kita curhat, tempat kita saling melindungi, tempat kita mendapatkan advokasi untuk menyelesaikan permasalahannya ada"
"Di ruang kosong inilah kita ingin berperan, entah itu soal ekonomi keluarga sebagai tambahan, atau bantuan hukum nantinya yang akan kita susun, serta sisi curhat khusus nanti kita datangkan psikolog2 sebagai pembicara itu mimpi saya, "ungkapnya.
"Wanita sesungguhnya tangguh dan mampu memerankan 30% porsi wanita di Politik" (Ray)